sistemtransmisi otomatis sepeda motor teknik mesin. fungsi dan cara kerja transmisi manual serta nama komponen. transmisi motor matic amirularham03 blogspot co id. transmisi manual wikipedia bahasa indonesia. transmisi manual sepeda motor unique racingcars com. sisten transmisi dan penjelasannya kamat blog. otomotif roda gigi transmisi belajar
22 BAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY KOPLING CLUTCH Kontruksi dan Prinsip Kerja Kopling Bab ini membahas konstruksi sub-assembly kopling, prinsip kerja dan fungsi setiap komponen, spesifikasi teknis, jenis-jenis kerusakan yang bisa terjadi, perambatan kerusakan komponen bila tidak segera dilakukan perawatan dan/atau perbaikan, perhitungan/prediksi umur komponen utama serta penyusunan table kekritisan komponen. Pembahasan yang terakhir ini adalah yang paling crusial di sini karena digunakan sebagai dasar dalam memprediksi umur sistim dan menjadi landasan analisis perawatan berbasis kehandalan sistem RCM. Pembahasan jenis-jenis kerusakan pada komponen kopling dan perambatan kerusakan komponen bila tidak segera dilakukan perawatan dan/atau perbaikan disusun dalam bentuk diagram pohon tree diagram. Kebanyakan informasinya diperoleh dari mekanik berpengalaman di bengkel resmi sepeda motor Honda. Komponen-komponen yang sering rusak di sini selanjutnya disebut sebagai komponen utama yang akan dilakukan perhitungan lebih lanjut dalam sub bab Perhitungan umur komponen utama. Data-data operasi seperti frekuensi penekanan pedal kopling dan lama penekanan pedal kopling semuanya diasumsikan berdasar pemakaian normal bukan untuk tugas berat dengan kondisi lalu lintas yang padat dan jalanan berbukit. Sementara data-data spesifikasi teknis termasuk diantaranya dimensi komponen diperoleh dari bengkel resmi Honda. Di sini tidak semua komponen dihitung karena disamping karena jarang mengalami kerusakan, juga untuk beberapa hal membutuhkan teori dan analisis yang kompleks, yang berakibat pembahasan dan analisis penerapan RCM pada sub-assembly Kopling menjadi melebar dan tidak fokus. 23 Penyusunan table kekritisan komponen di sini tidak hanya memperhatikan umur komponen saja tetapi juga memperhatikan tingkat kesulitan dalam penggantian dan perawatan komponen serta harga komponen. Sistem Kopling pada Supra X 125 Pengertian dari kopling gesek adalah sebagai elemen pemindah daya pada kendaraan bermotor, letaknya diantara fly wheel dan gear box. Jika pedal kopling dilepas maka kopling akan terkopel sehingga daya mesin dapat dipindahkan ke roda penggerak, namun kondisi sebaliknya terjadi jika pedal kopling ditekan penuh. Sebelum kopling berhasil terkopel dengan baik maka akan terjadi gesekan diantara kedua bidang geseknya sehingga hanya sebagian daya mesin dapat dipindahkan. Kejadian ini merupakan kondisi transient dari mekanisme kerja kopling yang tentu tidak dapat dihindari. Dalam keadaan jalan normal umumnya kondisi transient tersebut hanya terjadi beberapa saat. Ketika melewati jalan yang menanjak tajam, pengendara sering memanfaatkan kopling untuk mengatur agar mesin dapat menghasilkan daya yang sesuai dengan daya yang diperlukan kendaraan. Upaya ini dilakukan dengan cara mengoperasikan kopling dalam keadaan tidak terkopel penuh. Dengan demikian mesin tidak mati dan bahkan kendaraan tetap dapat bergerak atau tidak meluncur ke belakang. Gambar Kopling [5] 24 Umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah kopling tipe basah dengan plat ganda. Artinya kopling dan komponen kopling lainnya terendam dalam minyak pelumas dan terdiri atas beberapa cakram kopling. Tipe kopling yang digunakan pada kebanyakan sepeda motor menurut cara kerjanya ada dua jenis yaitu kopling manual dan kopling sentrifugal. Cara memindahkan putaran kedua jenis kopling ini sewaktu membebaskan memutuskan putaran poros engkol sangat berbeda. Pada sepeda motor Supra X 125 yang menggunakan dua sistem kopling yaitu Kopling Manual Cara kerja kopling manual adalah kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang terjadi pada saat cakram kopling dan pelat kopling merapat akan tetapi bila cakram dan pelat kopling merenggang maka putaran mesin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus. Apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan handel kopling tidak diinjak maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer persneling, putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama primer poros engkol ke roda gigi utama primer kopling, sehingga rumah kopling dengan cakramnya ikut berputar. Karena cakram kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegaspegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling transmisi. 25 Gambar Susuna kopling manual [5] 26 Keterangan komponen sistem kopling manual ditunjukkan pada tabel yang berisi tentang posisi part, nama part, dan kode part. Tabel Tabel konstruksi sistem kopling [6] No Kode Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 22100-KPH-881 22115-KPH-900 22116-KPH-900 22121-KPH-901 22201-KPH-901 22321-KE8-001 22350-KPH-900 22361-KTM-950 22401-KPH-900 90050-KPH-900 90231-KM7-702 90403-KPH-901 90501-GBL-730 91008-KK6-000 Nama Part outer comp., clutch 1 guide, clutch outer 1 collar, clutch outer 1 center, clutch 1 disk, clutch friction 4 plate, clutch 3 plate, clutch pressure 1 plate, clutch lifte 1 spring, clutch 6 bolt, special flange, 6x20 3 nut, lock, 14mm 1 washer, thrust, 17mm 1 washer, 14mm 1 bearing, radial ball,16003 1 Kopling manual ini sendiri berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak driving shaft ke poros yang digerakkan driven shaft dengan kata lain sebagai pemutus sambung antara putaran mesin dan transmisi. Sistem kerja dari kopling manual adalah jika pedal pemindah gigi transmisi di tekan akan menekan bagian tengah transmisi dan merenggangkan antar pelat kopling dan cakram kopling. Dengan kata lain, kopling dapat meneruskan momen dengan perantara gesekan, dengan demikian pembebanan yang lebih dari poros penggerak pada waktu digerakan dapat dihindari. Selain itu karena dapat terjadi slip, maka kopling ini dapat juga berfungsi sebagai pembatas. 27 Gambar Kopling manual [5] Kopling Sentrifugal Kopling sentrifugal adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Kopling sentrifugal di susunan kopling pada Supra X 125 sendiri berfungsi sebagai penerus pada kick stater. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling yang merenggang akibat gaya sentrifugal. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang. Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling, hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan rumah kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang. 28 Gambar Susunan kopling sentrifugal [5] 29 Keterangan komponen sistem Kopling Sentrifugal ditunjukkan pada tabel yang berisi tentang posisi part, nama part, dan kode part. Tabel Tabel konstruksi sistem kopling sentrifugal [6] No Kode Part Nama Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 15431-KPH-900 15439-KPH-900 22535-KPH-306 22606-KPH-880 22610-KPH-900 22630-GB2-000 22641-KPH-901 22642-KPH-901 22643-KPH-900 22644-KPH-901 22660-KPH-880 22804-KPH-880 23120-KPH-880 23122-KPH-900 23123-KPH-900 23124-KPH-900 23125-KPH-900 90083-KFL-850 90231-087-010 90401-GB2-000 90431-GN5-910 90432-086-000 90455-GB2-000 90603-KPH-900 90605-166-720 91101-GB2-001 cover, oil filter 1 gasket, oil filter 1 weight set, primary clutch 1 spring, one way retainer 6 plate comp., primary drive 1 inner comp., one-way clutch 1 spring, primary clutch 3 washer, clutch side 1 spring, side friction 1 plate, clutch side 1 outer assy., primary clutch 1 rubber, clutch damper 3 gear comp., primary drive 1 sub gear 20t 1 retainer, spring 1 spring, sub gear 1 pin, stopper 1 bolt, special flange, 5x8 3 nut, lock, 14mm 1 washer, 1 washer, lock washer b, lock circlip, internal, 45mm set ring, 25mm circlip, 7mm roller, 5x8 Kopling sentrifugal di sini berfungsi untuk pemutus dan penghubung putaran dari as kick starter ke kruk as dan memperhalus sistem perpindahan gigi. Sistem kerjanya adalah jika roda gigi starter pada mainshaft berputar bebas pada porosnya, tetapi saling berhubungan terhadap rumah kopling dimana gigi-gigi pada rumah kopling itu saling berhubungan denga poros engkol. Dengan demikian apabila roda gigi starter pinion berputar, akan menggerakkan roda gigi starter pada mainshft dan countershaft sehingga timbul tenaga untuk memutarkan rumah kopling sekaligus juga porosnya. 30 Gambar Kopling sentrifugal [5] Prinsip Dasar Kerja Kopling Pada dasarnya sistem pemindah daya pada sepeda motor Supra X 125 merupakan kopling basah wet clutch. Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek piringan atau disc terendam oli. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan. Kopling basah mempunyai keunggulan dalam hal kemudahan perawatan dan biaya operasionalnya murah. Kopling basah sangat cocok dipasang pada mesin sepeda motor yang dipakai harian. Dalam kasus sepeda motor Supra X 125 yang menggunakan sistem Kopling jenis Manual dan Kopling jenis Sentrifugal di mana kopling ini menggunakan gigi reduksi kopling yang berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar terjadi penambahan tenaga. 31 Gambar Kopling dengan posisi bebas [24] Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft poros engkol/kruk as yang berkedudukan pada as primer input/main shaft. Rumah kopling clutch housing ditempatkan pada poros utama main shaft yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Alat pembebas kopling akan menekan batang tekan pushrod atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja. Gambar Kopling dengan posisi terhubung [24] 32 Putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi karena antara cakram kopling dan pelat gesek pada kopling sudah saling berhubungan dengan sempurna [24]. Spesifik Teknis Pada sub bab ini menjelaskan dari pesifikasi teknis pada kopling manual atau pun kopling otomatis mulai dari standard dan batas servis. Tabel Spesifik teknis kopling [5] Jenis-Jenis Kerusakan Yang Dapat Terjadi Pada Sub-Assembly Kopling Setiap sistem pasti ada kelemahan begitu pula dengan sistem kopling. Ada beberapa permasalahan yang sering terjadi yang disebabkan oleh bermacammacam faktor. Faktor utama penyebab kerusakan yang terjadi pada sistem kopling karena kurangnya perawatan rutin, padahal perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kelangsungan sistem kopling agar selalu bekerja secara optimal. Selain kurangnya perawatan, faktor pemakaian tidak normal juga sangat berpengaruh pada umur komponen kopling. Pemakaian terlalu kasar atau posisi gigi tidak sesuai dengan kecepatan yang seharusnya akan membuat komponen-komponen kopling berumur pendek dan lebih fatal berakibat kecelakaan. 33 Tabel Beberapa permasalahan pada sistem kopling Jenis Permasalahan Tenaga Mesin Berkurang Suara Mendengung pada Mesin Susah Memindahkan Gigi Penyebab Setelan kopling longgar Cakram kopling aus Pegas kopling lemah Pelat kopling melengkung Bush poros utama rumah kopling sudah tidak berfungsi dengan baik Salah menggunakan oli terlalu kental Gigi reduksi pada rumah kopling mengalami keausan Bush pada poros utama mengalami keausan Stelan kopling terlalu jauh Terjadi keausan pada bantalan pengangkat kopling Garpu pemindah gigi telah aus Tabel di atas mengambarkan kerusakan atau gangguan yang terjadi pada sistem kopling. Permasalahan itu akan terjadi apabila kesadaran untuk melakukan perawatan secara teratur. Apabila kerusakan itu tidak segera ditangani dengan baik maka kerusakan itu akan merambat ke komponen-komponen yang lainnya. Akibatnya kinerja kendaraan akan sangat menurun dan lebih dari itu komponen yang lain juga ikut rusak sehingga membutuhkan pengeluaran uang yang lebih banyak untuk melakukan penggantian komponen yang rusak. Maka dari itu perlunya perawatan secara teratur untuk memperpanjang usia komponen dan mengetahui komponen-komponen yang harus diganti. Pada gambar merupakan bentuk diagram pohon mengenai perambatan komponen. Perambatan tersebut terjadi bila salah satu bagian rusak/atau bermasalah akan merambat ke komponen lain yang saling berhubungan. Sehingga bila tidak ditangani secara cepat akan merambat ke komponen lain dan hasil akhirnya adalah sistem breakdown atau rusak serta biaya perbaikan yang lebih mahal. Sebagai indikasi adanya permasalahan pada sistem kopling dapat dilihat pada tabel yang menunjukkan masalah yang dapat dirasakan langsung oleh pengguna dan kemungkinan penyebabnya dan pada gambar di bawah yang merupakan perambatan kerusakan komponennya. 34 Gambar Diagram perambatan komponen kopling 35 Keterangan a. Kotak paling kiri menunjukkan bila komponen tersebut jika rusak maka perambatannya akan lebih banyak jika tidak dilakukannya perawatan. b. untuk “malfungsi” bisa dilihat pada tabel permasalahan sistem transmisi Estimasi Komponen Kritis Pada Sub-Assembly Kopling Pokok permasalahan yang ada dalam bab ini adalah proses menentukan mengestimasi kekritisan komponen pada sub-assembly yang di analisa yaitu sub-assembly kopling Honda Supra X 125. Dalam setiap unit sistem di dalamnya terdapat komponen-komponen penyusun dan beberapa diantaranya mempunyai peran penting bagi sistem. Sehingga perlu diketahui dari komponen-komponen tersebut komponen mana yang disebut komponen kritis. Untuk menentukan suatu komponen disebut kritis, perlu ditetapkan definisi dan kriteria kekritisan suatu komponen. Komponen kritis adalah kondisi suatu komponen sepeda motor yang berpotensi mengalami kerusakan dan berpengaruh pada keandalan operasional unit sistem. Adapun suatu komponen dinyatakan kritis harus setidaknya memenuhi 4 kriteria berikut ini 1. Frekuensi kerusakan tinggi. Suatu komponen dikatakan mempunyai frekuensi kerusakan yang tinggi apabila menerima beban yang besar, bebannya dinamis dan frekuensi operasinya tinggi. Frekuensi kerusakan yang tinggi pada suatu komponen jika tidak segera dilakukan tindakan perbaikan dapat merambat kepada komponen utama yang bisa berpotensi menimbulkan unit tidak dapat beroperasibreakdown. 2. Dampak kerusakan pada Sub-Assembly Komponen yang memiliki peran utama pada suatu sub-assembly disebut komponen utama. Komponen tersubut merupakan bagian vital yang apabila rusak dapat menyebabkan system sub-assembly kopling tidak berfungsi 36 maksimal atau gagal melaksanakan fungsinya breakdown. Oleh karena itu penentuan komponen utama disini itu didasarkan oleh a. Fungsinya peran komponen dalam system b. Jika part itu rusak maka fungsi sub-assembly tersebut tidak berfungsi 3. Pembongkaran dan Pemasangannya sulit Penggantian suatu komponen yang rusak pada suatu sub-assembly harus dilakukan pembongkaran, komponen diperbaiki atau diganti yang baru, lalu dilakukan pemasangan kembali. Tingkat kesulitan pembongkaran tergantung pada posisi sub-assembly yang akan dibongkar, begitu juga dengan proses pemasangan. Pada kriteria ini ada beberapa faktor yang harus diingat, antara lain a. Posisi komponen. b. Alat yang digunakan dan juga alat-alat khusus untuk melepas komponen. c. Waktu yang diperlukan. d. Mekanik yang berpengalaman. e. Biaya jasa. Suatu sub-assembly dengan komponen yang lokasinya “jauh didalam” rangkaian mesin haruslah digunakan komponen yang “asli” dan berkualitas bagus karena bila komponen tersebut rusak, pembongkaran dan pemasangannya kembali membutuhkan waktu yang lama seperti pada sub-assembly kopling di mana hampir semua komponennya berada pada posisi yang dalam. Pada beberapa komponen, bahkan pembongkaran dan pemasangannya membutuhkan tool khusus dan teknisi yang berpengalaman serta biaya jasa yang cukup mahal. Oleh karena itu, penentuan suatu komponen kritis pada sub-assembly yang dibahas disini, didasarkan pada catalog komponen, buku perawatan sepeda motor, dan wawancara dengan teknisi yang berpengalaman. Proses pembongkaran dan pemasangan komponen untuk sub-assy kopling dapat dilihat pada lampiran, di dalamnya terdapat gambar berserta langkahlangkah pembongkaran dan pemasangan dan juga alat yang digunakan berdasarkan standar perbaikan Honda. 37 4. Harganya mahal Harga mahal yang dimaksud disini adalah harga yang ditentukan berdasarkan variasi harga pada sub-assembly yang dianalisa. Jadi suatu harga komponen disebut mahal apabila komponen tersebut diatas harga rata – rata seluruh komponen pada sub-assembly kopling. Daftar harga untuk masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel harga komponen Honda Supra X 125. Penyusunan Tabel Kekritisan Komponen Untuk mengestimasi komponen kritis pada sub-assembly kopling yaitu dengan melihat kriteria-kriteria di mana sebuah komponen dapat disebut komponen kritis. Dari sub bab terdapat 4 kriteria yang harus dipenuhi bila sebuah komponen bisa disebut kritis, kriteria tersebut adalah 1. Frekuensi kerusakan 2. Merupakan komponen utama 3. Pembongkaran dan pemasangan sulit. 4. Harga yang mahal. Kriteria-kriteria kritis akan menentukan komponen mana yang dapat dikategorikan komponen kritis. Kriteria-kriteria tersebut akan menjadi faktor penting dalam menyusun tabel kekritisan komponen, karena masing-masing komponen akan diberi nilai pada kriteria-kriteria tersebut. Komponen dengan nilai tertinggi yang disebut komponen kritis pada sub-assy kopling. Setiap kriteria diberi weighing factor faktor bobot, tetapi bobot setiap kriteria berbeda karena disesuaikan dengan prioritas kriteria tersebut terhadap kekritisan komponen. Selanjutnya setiap komponen sub-assy kopling Honda Supra X 125 diberi penilaian kualitatif dan akan dikalikan dengan nilai bobot kriteria. Nilai total yang diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai yang dikalikan pada masing-masing komponen. Setelah itu dapat diketahui nilai total setiap komponen dan dapat ditentukan komponen mana yang paling kritis. 38 Penentuan Weighing Factor Kriteria Kritis Weighing factor atau nilai bobot sangat penting dalam menentukan kekritisan komponen, weigh factor diberikan pada kriteria-kriteria yang digunakan sebagai pengali dalam tabel kekritisan komponen. Nilai weighing faktor pada masing-masing kriteria berbeda karena disesuaikan dengan faktor dominan dan prioritas yang menyebabkan komponen disebut komponen kritis. Di bawah ini merupakan urutan kriteria penentu kekritisan komponen dan nilai bobotnya 1. Frekuensi kerusakan tinggi nilai bobot 4 Kriteria ini merupakan faktor utama sebuah komponen disebut kritis, kerusakan komponen akibat pembebanan dan prasi frequensi yang tinggi sehingga nilai bobotnya juga paling tinggi. Bila komponen sering rusak maka akan merambat ke komponen lain sehingga jika dilakukan penggantian membutuhkan biaya yang lebih dan membuat system tidak berfungsi baik. 2. Dampak Kerusakan pada sub-assembly besar nilai bobot 3 Pemberian bobot pada kriteria ini berdasarkan dampak yang terjadi bila sebuah komponen rusak. Bila sebuah komponen utama dalam system mengalami kerusakan maka dampaknya akan membuat system tidak berfungsi breakdown. Karena tidak semua komponen merupakan komponen utama sub-assembly kopling sehingga dalam penilaiannya disesuaikan perannya dalam system sub-assembly kopling. 3. Pembongkaran dan pemasangan sulit nilai bobot 2 Untuk membongkar dan memasang komponen sub-assembly kopling membutuhkan waktu yang lama, posisi yang dalam dan mekanik yang berpengalaman. Dalam prosesnya harus melepas system lain seperti crankcase dan kopling sehingga dibutuhkan waktu yang lama dan mekanik berpengalaman. 39 4. Harga yang mahal nilai bobot 1 Harga merupakan kriteria yang subjektif karena setiap orang mempunyai pandangan berbeda tentang harga sebuah komponen sub-assembly kopling. Oleh karena itu nilai bobot harga menjadi rendah. Khusus untuk harga terdapat range untuk mempermudah dalam mempernilai kualitatif setiap komponen. Penentuan Quality Grade Descriptor Komponen Setiap komponen dalam penyusunan tabel kekritisan juga memerlukan penilaian. Penilaian komponen berbeda dengan bobot pada kriteria kritis karena penilaian komponen dilakukan secara kualitatif. Masing-masing komponen memiliki nilai berbeda pada kriteria-kriteria kritis, sehingga bobot kriteria merupakan pengali yang disesuaikan dengan prioritas kriteria kritis. Dalam penilaian kualiatatif ada beberapa kategori penilaian dan setiap kategori tersebut mempunyai nilai. Skala nilai yang diberikan dari 0-4. Kategori-Kategori penilaian kualitatif komponen 1. Sangat memenuhi skor 4 2. Memenuhi skor 3 3. Kurang memenuhi skor 2 4. Tidak memenuhi skor 1 5. Sangat tidak memenuhi/Buruk skor 0 Kategori-kategori tersebut dapat digunakan dalam penilaian pada setiap kriteria pada tabel komponen. Bila sebuah komponen dalam penilaian secara kualtatif sangat memenuhi untuk salah satu kriteria kritis maka komponen tersebut mempunyai nilai 4. Untuk komponen yang dalam penilaiannya memenuhi salah satu kriteria maka komponen tersebut memiliki nilai 3 dan seterusnya sampai semua komponen sangat tidak memenuhi/buruk salah satu kriteria maka nilainya adalah 0. Khusus untuk harga yang termasuk penilaian 40 kuantitatif maka penilaian grade berdasarkan pada range harga komponen, bila harga kokmponen di bawah Rp maka nilai gradenya 0 dan bertahap naik hingga komponen harga paling mahal dengan nilai grade 4. Penyusunan tabel kekritisan berisi komponen-komponen sub-assembly kopling manual dan kopling sentrifugal. Tabel merupakan tabel yang berisi komponen sub-assembly kopling manual dan tabel merupakan tabel yang berisi komponen kopling sentrifugal. Untuk tabel memperlihatkan rekapitulasi total nilai dikali bobot yang terdiri dari 20 komponen yang memiliki harga tertinggi memiliki harga. 41 Tabel Komponen kritis sub-assembly kopling manual No Kode Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 22100-KPH-881 22115-KPH-900 22116-KPH-900 22121-KPH-901 22201-KPH-901 22321-KE8-001 22350-KPH-900 22361-KTM-950 22401-KPH-900 90050-KPH-900 90231-KM7-702 90403-KPH-901 90501-GBL-730 91008-KK6-000 Nama Part outer comp., clutch guide, clutch outer collar, clutch outer center, clutch disk, clutch friction plate, clutch plate, clutch pressure plate, clutch lifte spring, clutch bolt, special flange, 6x20 nut, lock, 14mm washer, thrust, 17mm washer, 14mm bearing, radial ball,16003 Kriteria 1 bobot 4 grade Grade x bobot 1 4 0 0 0 0 1 4 4 16 3 12 0 0 2 8 3 12 0 0 1 4 0 0 0 0 4 16 Kriteria 2 bobot 3 grade Grade x bobot 4 12 1 3 1 3 4 12 4 12 4 12 4 12 2 6 4 12 1 3 2 6 0 0 0 0 4 12 Keterangan warna menunjukkan komponen dengan nilai kekritisan tertinggi Kriteria 3 bobot 2 grade Grade x bobot 4 8 1 2 0 0 2 4 3 6 3 6 2 4 0 0 1 2 0 0 3 6 1 2 1 2 0 0 Kriteria 4 bobot 1 grade Grade x bobot 4 4 0 0 4 4 3 3 4 4 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2 2 2 Nilai Total Grade x bobot 28 5 7 23 38 30 17 15 27 3 17 2 4 30 42 Tabel No Kode Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 15431-KPH-900 15439-KPH-900 22535-KPH-306 22606-KPH-880 22610-KPH-900 22630-GB2-000 22641-KPH-901 22642-KPH-901 22643-KPH-900 22644-KPH-901 22660-KPH-880 22804-KPH-880 23120-KPH-880 23122-KPH-900 23123-KPH-900 23124-KPH-900 23125-KPH-900 90083-KFL-850 90231-087-010 90401-GB2-000 90431-GN5-910 90432-086-000 90455-GB2-000 90603-KPH-900 90605-166-720 91101-GB2-001 Nama Part cover, oil filter gasket, oil filter weight set, primary clutch spring, one way retainer plate comp., primary drive inner comp., one-way clutch spring, primary clutch washer, clutch side spring, side friction plate, clutch side outer assy., primary clutch rubber, clutch damper gear comp., primary drive sub gear 20t retainer, spring spring, sub gear pin, stopper bolt, special flange, 5x8 nut, lock, 14mm washer, washer, lock washer b, lock circlip, internal, 45mm set ring, 25mm circlip, 7mm roller, 5x8 Komponen Kritis sub-assembly kopling setrifugal Kriteria 1 bobot 4 grade Grade x bobot 0 0 0 0 3 12 0 0 1 4 1 4 2 8 0 0 1 4 0 0 2 8 4 16 1 4 2 8 1 4 3 12 0 0 0 0 1 4 0 0 3 12 0 0 2 8 2 8 1 4 3 12 Kriteria 2 bobot 3 grade Grade x bobot 2 6 1 3 3 9 2 6 4 12 1 3 3 9 1 3 1 3 0 0 4 12 2 6 4 12 3 12 0 0 1 3 3 12 1 3 3 9 0 0 0 0 2 6 3 9 1 3 4 12 2 6 Keterangan warna menunjukkan komponen dengan nilai kekritisan tertinggi Kriteria 3 bobot 2 grade Grade x bobot 0 0 0 0 3 6 2 4 2 4 2 4 1 2 2 4 0 0 1 2 1 2 0 0 2 4 1 2 1 2 2 4 1 2 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 1 2 2 4 1 2 2 4 Kriteria 4 bobot 1 grade Grade x bobot 2 2 0 0 4 4 0 0 4 4 3 3 0 0 0 0 2 2 0 0 4 4 0 0 4 4 4 4 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 Nilai Total Grade x bobot 8 3 31 10 24 14 19 7 9 2 26 22 24 26 6 20 14 3 14 5 12 8 20 15 18 22 43 Setelah komponen masing-masing memiliki nilai kekritisannya nilai total hasil kali grade komponen dan bobot kriteria maka selanjutnya diperoleh 20 komponen yang memiliki nilai total yang tertinggi yang menunjukkan bahwa 20 komponen tersebut merupakan komponen paling kritis dalam sub-assembly kopling. Tabel Tabel komponen paling kritis No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kode part Nama Nilai total Posisi gambar 22201-KPH-901 disk, clutch friction 38 Gambar no 5 22535-KPH-306 weight set, primary clutch 31 Gambar no 3 22321-KE8-001 plate, clutch 30 Gambar no 6 91008-KK6-000 bearing, radial ball,16003 30 Gambar no 14 22100-KPH-881 outer comp., clutch 28 Gambar no 1 22401-KPH-900 spring, clutch 27 Gambar no 9 23122-KPH-900 sub gear 20t 26 Gambar no 14 22660-KPH-880 outer assy., primary clutch 26 Gambar no 11 23120-KPH-880 gear comp., primary drive 24 Gambar no 13 22610-KPH-900 plate comp., primary drive 24 Gambar no 5 22121-KPH-901 center, clutch 23 Gambar no 4 22804-KPH-880 rubber, clutch damper 22 Gambar no 12 91101-GB2-001 23124-KPH-900 90455-GB2-000 22641-KPH-901 90605-166-720 22350-KPH-900 90231-KM7-702 22361-KTM-950 roller, 5x8 spring, sub gear circlip, internal, 45mm spring, primary clutch circlip, 7mm plate, clutch pressure nut, lock, 14mm plate, clutch lifte 22 20 20 19 18 17 17 15 Gambar no 26 Gambar no 13 Gambar no 23 Gambar no 7 Gambar no 25 Gambar no 7 Gambar no 11 Gambar no 8 Tabel menunjukkan 20 komponen yang paling kritis pada sub-assembly kopling. Cakram kopling Clutch disk merupakan komponen dengan nilai kekritisan tertinggi karena faktor frekuensi kerusakan yang tinggi, Karena kampas mengalami beban gesek sehingga lebih mudah rusak dan bila dibiarkan maka akan merambat ke komponen lain dan juga tenaga dari putaran mesin ke gigi rasio berkurang. Untuk primary clutch juga termasuk dalam komponen kritis karena frekuensi kerusakan yang tinggi dan bila komponen ini rusak bisa menyebabkan komponen lain rusak karena sistem kerjanya sama dengan cakram kopling walaupun memiliki frekuensi pergantian yang sangat minim. Faktor lain seperti harga juga yang membuat part 44 tersebut mempunyai nilai tinggi dan sebagai komponen utama pemindah gigi daya ke system transmisi. Estimasi Kekritisan Komponen Berdasarkan Tabel Komponen Kritis Pada dasarnya komponen yang bergerak atau bergesekan pada setiap komponen motor dapat diketahui umur pakainya karena hampir semua komponen tersebut terbuat dari matrial logam yang pada akhirnya akan aus dikaranakan pengaruh gesekan, pembebanan ataupun kelelahan matrial. Begitu juga komponen yang terdapat pada sistem kopling dapat diperkirakan umurnya karena hampir semua komponen dari sub-assembly kopling mengalami gesekan. Tujuan estimasi ini adalah sebagai penguat dari tabel kekritisan yang terbentuk bahwa komponen-komponen dalam tabel tersebut merupakan komponen-komponen yang vital bagi sub-assembly kopling. Meskipun dalam perhitungan tidak semua komponen bisa dihitung karena untuk beberapa hal membutuhkan teori dan analisis yang kompleks yang menguras energi. Berdasarkan pada mata kuliah Elemen Mesin, komponen-komponen seperti cakram kopling dapat diperkirakan umurnya dengan referensi buku seperti “dasar perancangan dan elemen mesin” yang membahas tentang umur kopling. Perhitungan Cakram Kopling a. Penyebab kerusakan cakram kopling Gambar Cakram kopling pada sepeda motor [5] 45 Beberapa pengendara mengeluhkan bahwa ia harus seringkali mengganti pelat kopling yang cepat habis, padahal menurutnya jeda waktu penggantian pelat kopling belum lama. Tentu saja dengan seringnya mengganti pelat kopling berarti harus mengeluarkan uang yang lebih banyak. Salah satu penyebab paling umum cepat habisnya pelat kopling adalah tata cara mengemudi kendaraan yang kurang baik. Seringkali kita tidak mengetahui penggunaan kopling yang salah sebenarnya terdapat beberapa hal yang menjadikan komponen kopling cenderung mudah mengalami kerusakan. Berikut ini hal-hal yang dapat memudahkan komponen kopling mengalami kerusakan, antara lain 1. Meletakkan kaki pada pedal kopling selama kendaraan berjalan. Hal ini dapat mempercepat keausan pada bearing dan cakram kopling. 2. Menahan setengah kopling saat motor antri di tanjakan. Hal ini dapat mempercepat kerusakan sistem kopling. Sebaiknya gunakan rem tangan untuk menahan kendaraan ketika sedang antri di tanjakan. 3. Menginjak dan melepas kopling secara kasar . Bila dilakukan dengan cara yang kasar maka sentuhan cakram kopling terhadap pelat kopling akan terasa lebih keras, hal ini akan mempercepat keausan sistem kopling. Tujuan estimasi ini adalah sebagai penguat dari tabel kekritisan yang terbentuk bahwa komponen-komponen dalam tabel tersebut merupakan komponen-komponen yang vital bagi sub-assembly kopling dan komponen tersebut memiliki umur pakai yang terbatas. Berikut ini data-data perhitungan umur dari sub-assembly kopling 46 • Daya yang Di transmisikan p = 3,57 KW • Putaran poros motor nµ = 4000 rpm • Putaran poros kopling n1 = 1600 rpm • Faktor korelasi fc = 1 sularso tabel • Efek roda terhadap poros kopling GD2 = 1 • Waktu penghubung rencana te = 0,3 s • Faktor keamanan kopling f = 2,4 sularso, tabel • Laju keausan permukaan w = 0,0000003 cm3/ sularso, tabel • Diameter luar DL = 109 mm • Diameter dalam DD = 92 mm • Momen gesek dinamis Td0 = 6,8 Perhitungan umur kopling • Daya rencana yang ditransmisikan pd Pd = fc x p = 1 x 3,57 = 3,57 kw • Momen poros kopling T1 T1 = 974 x =974 x • ௣೏ ௡భ à¬,ହ଻ ଵ଺଴଴ = 0,87 Putaran relatif nr nr = n1 – n2 ; n2 = 0 beban awal dalam keadaan diam nr = n1 =1600 rpm • momen awal Ta Ta = ୋୈఠ௠୬భ à¬à¬»à¬¹ ௠୲౛ + T2 ଵ ௠ଵ଺଴଴ = à¬à¬»à¬¹ ௠଴,ଠ+ 2,17 =16,40 47 • Frekuensi kontak N Dari hasil uji jalan di dapat dalam sehari sebanyak 140x kali frekuensi perpindahan gigi N = 25 x 140 N = 3500 hb/bulan • Kerja kontak E E= ୘ౚ౥ ௠୬౨ ఠ௠ୋୈఠ଻ଵ଺଴ ሺ୘ౚ౥ ି ୘ఠሻ = ଺,଼ ௠ሺଵ଺଴଴ሻఠ଻ଵ଺଴ ሺ଺,଼ି ଶ,ଵ଻ሻ = 525,48 • Waktu kontak yang sesungguhnya tae tae = = ୋୈఠ௠୬౨ à¬à¬»à¬¹ ሺ୘ౚ౥ ௠୘ఠሻ ଵ ௠ଵ଺଴଴ à¬à¬»à¬¹ ሺ଺,଼ ௠ଶ,ଵ଻ሻ = 0,92 s • Luas permukaan kopling gesek Lt = ߨ = = à­¢à°à±ˆ − ߨ ସ ଶ ଶ ሺ݀௟ − ݀ௗ ሻ ସ à°— ሺ109ଶ − 92ଶ ሻ ସ à°— ସ à­¢à°à±š 3 = 2682,345 mm • Volume keausan yang di ijinkan L3 L3 = L x Lt x 4 = 2,2 x 2682,345 x 4 = 23,6 cm3 48 • Umur dalam jumlah penghubungan nml nml = = ୐య à­‰à¯à­› ଶà¬,଺ ହଶହ,ସ଼ ௠଴,଴଴଴଴଴଴ଠ= 149703,55 hb • Umur kopling Nmd Nmd = nml/waktu pemakaian = 149703,55 / 42000 = 3,6 tahun Dari perhitungan di atas, untuk umur pakai dari cakram kopling adalah selama 42 bulan 3,6 tahun atau dalam perhitungan kilometer di dapat angka km jika pemakaian rata – rata kurang dari 1000 km per bulan.
Padadasarnya, komponen transmisi manual yang satu ini adalah poros atau roda gigi yang bekerja sama dengan kopling. Fungsinya yaitu untuk memutar gigi pada gear box. Posisi transmisi manual pada sepeda motor adalah sebagai salah satu bagian dari hardware dari sistem pemindahan tenaga dengan 4 tingkatan. Nah, dengan adanya transmisi itu

Pengertian, Fungsi, Komponen dan Cara Kerja Transmisi Manual – Bagi kawan-kawan yang ingin tahu tentang apa itu transmisi manual, kali ini Mas Sena akan berbagi informasi terkait pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual. Memang, sering kali saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu transmisi manual, baik dari pengertiannya maupun fungsinya. Padahal, pada transmisi manual ini memiliki segudang susunan komponen dan cara kerja yang sepatutnya untuk sobat ketahui, apalagi bagi sobat yang memiliki kendaraan bertransmisi manual. Oleh sebab itu, meski tampaknya sepele dan tak berpengaruh pada kinerja kendaraan sobat namun mengetahui pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual tampaknya menjadi topik pokok yang sebaiknya diketahui dan dipahami oleh setiap orang pemilik kendaraan yang menggunakan sistem transmisi manual. Hal ini ditujukan agar suatu saat jika kendaraan mengalami kerusakan yang berhubungan dengan sistem transmisinya, maka si pengguna akan sedikit paham apa yang haru dilakukan. Nah, di sinilah letak pentingnya mengetahui pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi Kerja Transmisi ManualDi samping itu, dalam kaitannya dengan pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual yang akan Mas Sena sampaikan kali ini, bukan berarti bahwa dengan mengetahui pengertian maupun fungsi dari komponen transmisi manual beserta cara kerjanya, langsung bisa mengatasi masalah. Hanya saja, kelebihan yang akan sobat dapatkan jika memahami atau pun mengenali pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual, tentu akan memudahkan pengguna yang memiliki kendaraan bersistem transmisi manual ini lebih tahu di mana letak kerusakan jika suatu saat terjadi hal yang tak beres pada sistem transmisinya. Bahkan, dengan mengetahui cara kerja transmisi manual pun, setidaknya sobat bisa tahu juga bagaimana cara merawat kendaraan yang bertransmisi manual sehingga kerusakan yang kemungkinan terjadi pun bisa dicegah sedini mungkin. Untuk itu, bagi kawan yang belum tahu menahu soal transmisi manual ini, tak perlu bingung. Mari, kita simak bersama ulasan lengkap dari Mas Sena kali ini yang akan membahas secara lebih spesifik tentang pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual pada segmen-segmen di bawah ini!Pengertian Transmisi ManualPertama, sebelum jauh membahas berbagai segmen-segmen, di awal pertemuan ini Mas Sena akan mengulas tentang pengertian transmisi manual. Perlu diketahui dahulu bahwa secara umum, transmisi merupakan komponen pada mesin yang memiliki tujuan untuk merubah kecepatan dan tenaga putar dari mesin yang tertuju pada roda yang nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Disamping itu, sistem pemindah tenaga ini meliputi unit kopling, transmisi, deferensial, poros serta roda kendaraan. Seluruh bagian tersebut akan saling berhubungan satu sama lain. Nah, terkait dengan pengertian transmisi manual, posisi dan komponennya terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem pemindah tenaga pada sebuah kendaraan. Sebagai contoh seperti ini, sebut saja pada sepeda motor yang memiliki 4 percepatan, letak transmisi manual di sini sebagai salah satu bagian hardware dari sistem pemindah tenaga dengan 4 tingkatan. Nah, dengan adanya transmisi tersebut maka tenaga yang dihasilkan mesin bisa diteruskan ke poros propeler shaft sehingga kendaraan pun bisa berjalan. Dengan sedikit memahami pengertian transmisi manual tersebut maka bisa diambil kesimpulan singkat bahwa pengertian sistem transmisi manual merupakan suatu komponen pemindah tenaga yang dihasilkan dari mesin ke poros roda yang membuat kendaraan bisa berjalan sesuai dengan Transmisi ManualSetelah sobat memahami atau mengetahui apa itu transmisi manual, kini waktunya Mas Sena untuk membahas fungsi transmisi manual. Sebenarnya, fungsi utama dari setiap transmisi pada kednaraa bermotor, memiliki tugas yang sama, yaitu menyalurkan tenaga dari mesin ke roda-rodanya. Hanya saja, sistem kinerjanya saja yang berbeda. Nah, dalam kaitannya dengan fungsi transmisi manual ini, ada beberapa fungsi dengan penggunaan mesin yang bertransmisi manual. Antara lain sebagai berikut Pertama yaitu untuk menyalurkan tenaga atau pun sebut saja putaran mesin dari kopling ke poros propeler shaft. Kemudian, fungsi yang ke dua yaitu merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan beberapa kebutuhan yang tergantung dari beban yang ditanggung mesin serta keadaan medan jalan. Selain itu, fungsi transmisi manual ini juga terletak pada kemungkinan bahwa kendaraan untuk bergerak mundur atau disebut juga dengan reserve yang umumnya kondisi ini ada pada kendaraan yang memiliki lebih dari dua roda, seperti mobil. Dari beberapa fungsi transmisi manual tersebut di atas, tentu saja dipastikan bahwa setiap orang yang memiliki kendaraan sendiri yang bertransmisi manual tentunya akan lebih mudah memahami bagaimana kinerja daripada sistem transmisi pada kendarannya sendiri. Selain itu, dari penjelasan mengenai fungsi transmisi manual yang disebutkan di atas, pastinya sobat akan tahu mana komponen yang perlu mendapat perawatan dalam kaitannya pada sistem transmisi Transmisi ManualDi sisi lain, setelah sobat semua memahami pengertian dan fungsi dari sistem transmisi manual ini, kini waktunya kita untuk mengenal jauh beberapa komponen transmisi manual. Sebenarnya, jika ditelisik lebih mendalam, ada beberapa komponen yang memiliki fungsi sendiri-sendiri. Nah, untuk mengenal lebih jauh, berikut Mas Sena sampaikan beberapa komponen transmisi manual Transmission Case atau disebut juga dengan input transmisi ini merupakan salah satu komponen transmisi manual yang nantinya bertugas untuk menerima output yang dihasilkan dari unit kopling. Dengan kata lain, komponen yang satu ini merupakan salah satu bagian dalam transmisi manual sebagai tempat berdiamnya seluruh komponen transmisi. Selanjutnya, komponen yang cukup penting yaitu transmission gear atau biasa dikenal dengan roda gigi transmisi. Komponen yang satu ini bertugas untuk merubah input yang dihadirkan dari sistem permesinan menjadi output torsi di mana nantinya akan meninggalkan transmisi yang sepadan atau pun sesuai dengan yang dibutuhkan kendaraan. Selain itu, ada juga komponen transmisi manual yang bernama Synchroniser atau gigi penyesuai di mana komponen ini merupakan media yang digunakan untuk melengkapi atau membantu pemindahan kecepatan ketika dalam kondisi putaran super tinggi. Tentu, dengan adanya gigi penyesuai ini maka dipastikan akan membuat kinerja transmisi manual semakin ringan. Gear Shift Lever dan Shift Fork pun juga salah satu komponen yang ada pada sistem transmisi manual. Komponen transmisi manual yang lebih kita kenal dengan nama tuas pemindah persneling dan garpu pemindah ini sangat penting sekali keberadaannya dalam transmisi kendaraan. Pasalnya, fungsinya sendiri sebagai alat untuk menggerakkan maupun mengoperasikan sistem transmisi yang dilakukan oleh si pengemudi. Reverse Gear adalah komponen yang ada pada sistem transmisi manual yang bertugas untuk merubah arah dari putaran output shaft sehingga akan membuat kendaaran bisa berjalan mundur jika dibutuhkan. Maka, karena fungsinya tersebut, tentu komponen transmisi manual yang satu ini cukup penting keberadaannya. Di samping itu, ada juga yang namanya Hub Slave yang merupakan komponen pada transmisi manual di mana memiliki tugas sebagai pengunci penyesuaian yang terjadi dengan gigi percepatan sehingga akan sangat memungkinkan output shap bisa berputar dan berhenti. Nah, komponen transmisi manual yang terakhir yaitu Main Bearing dan Output Shaft di mana untuk Main Bearing ini berfungsi sebagai bantalan dari output shaft. Sementara itu, untuk output shaft sendiri memiliki tugas untuk menutup output shaft yang juga sekaligus dudukan tongkat persneling. Jika melihat satu persatu, tampaknya ketujuh komponen transmisi manual yang telah diutarakan di atas memang cukup banyak. Namun, perlu sobat pahami bahwa seluruh komponen yang tersematkan dalam sistem transmisi manual tersebut sangat berpengaruh pada performa yang diberikan oleh kendaraan. Maka dari itu, merupakan suatu kewajaran jika komponen transmisi manual ini tersusun dari banyak bagian yang saling terhubung satu sama Kerja Transmisi ManualNah, menginjak pada bagian yang terakhir, kini waktunya Mas Sena untuk berbagi informasi mengenai cara kerja transmisi manual yang didasarkan atas posisi gigi persneling. Berikut penjelasannya Pertama, cara kerja transmisi manual ketika dalam kondisi netral N maka mesin tak akan disalurkan pada poros output. Hal ini dikarenakan Syncromesh dalam kondisi bebas atau tak sedang terhubung dengan roda gigi tingkat. Untuk cara kerja mesin transmisi manual yang ke dua yaitu pada saat tuas transmisi ditekan maka secara otomatis pemindah gigi akan berputar bersamaan dengan pemutar shift drum yang mengaitkan serta melakukan dorongan shift drum sampai kondisi berputar. Kemudian, cara kerja transmisi manual yaitu shift drum tadi akan terpasang dengan garpu pemilih gigi yang sudah diberi pin di mana pin ini nantinya akan melakukan penguncian pada garpu pemilih pada bagian ulirnya. Lalu, garpu pemilih gigi yang terhubung dengan gigi geser atau sliding gear tadi nantinya akan bergerak ke kanan atau ke kiri di mana gerakannya akan mengikuti ke mana langkah dari gerak garpu pemilih gigi. Setiap gerakan pada gigi geser ini nantinya akan mengunci pada gigi kecepatan yang disesuaikan dengan sektor poros di mana letak gigi tersebut berada. Menginjak cara kerja transmisi manual selanjutnya yaitu gigi kecepatan 1-4 percepatan akan bebas berputar pada setiap porosnya. Katakanlah ketika gigi masuk pada saat sepeda motor dikendarai, sebenarnya kondisi tersebut merupakan proses penguncian gigi kecepatan yang dikaitkan pada poros tempat di mana gigi tersebut berada dalam proses penguncian yang dilakukan oleh gigi geser. Memang, jika dilihat sepintas bisa dikatakan bahwa cara kerja transmisi manual tersebut cukup rumit dan sulit dipahami. Namun, dari langkah-langkah pada kinerja transmisi manual di atas bisa diambil kseimpulan ringkas bahwa dalam proses perpindahan gigi, tentunya ada komponen pemindah gigi dari percepatan 1 hingga 4 di mana ketika menginjak salah satu dari percepatan tersebut, gigi geser akan terkunci dan berputar pada porosnya masing-masing. Nah, dari uraian tersebut, apakah sobat sudah paham dengan cara kerja transmisi manual yang telah Mas Sena terangkan di atas?Mengingatkan kembali bahwa meski terbilang sepele namun pengetahuan mengenai pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual tampaknya menjadi hal yang cukup penting. Pasalnya, dengan mengetahui bagaimana tugas, fungsi, komponen maupun cara kerja sistem transmisi manual, bisa dikatakan begitu rumit. Terutama pada cara kerjanya di mana cukup rumit dan cukup keras. Maka, dengan memahami pengetahuan tentang pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual tersebut, tentu sobat bisa lebih hati-hati dalam mengendarai kendaraan bertransmisi manual mengingat kinerjanya yang bisa dibilang cukup keras dan rumit tersebut guna mencegah kerusakan pada sistem perpindahan gigi. Nah, sampai di sini dulu ya penjelasan dari Mas Sena mengenai pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi manual yang telah diterangkan di atas. Jangan lupa juga baca juga Cara Kerja Transmisi Otomatis dan Cara Merawat Pengapian Motor Yang Rusak.

MURIANEWS Kudus - Salah satu komponen penting pada sepeda motor adalah transmisi. Transmisi memiliki tujuan untuk mengubah kecepatan dan tenaga putar dari mesin yang tertuju pada roda belakang, yang nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Pada sepeda motor umumnya terbagi atas dua jenis transmisi, otomatis dan manual. Ilustrasi transmisi MURIANEWS, Kudus – Salah satu komponen penting pada sepeda motor adalah transmisi. Transmisi memiliki tujuan untuk mengubah kecepatan dan tenaga putar dari mesin yang tertuju pada roda belakang, yang nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Pada sepeda motor umumnya terbagi atas dua jenis transmisi, otomatis dan manual. Untuk transmisi manual biasanya terbagi lagi menjadi semi otomatis tanpa kopling dan kopling. Transmisi atau gigi transmisi berfungsi untuk mengatur momen atau tenaga mesin sesuai dengan kondisi jalan yang dilalui mesin sepeda motor, momen atau tenaga mesin tersebut selanjutnya diatur dan dibagi tingkat kecepatannya. Baca juga Sama-sama Transmisi Otomatis, ini Kekurangan dan Kelebihan AT dan CVT Transmisi manual berfungsi untuk meneruskan tenaga dari poros engkol serta mengatur tenaga mesin sesuai tingkat kecepatan. Mengutip dari Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi menyebut perbedaan semi otomatis dan kopling terdapat pada cara kerjanya atau sistem perpindahan gigi. “Kalau kopling manual, prosesnya daya dari poros engkol diteruskan ke kopling primer tanpa kampas ganda, kemudian ke kopling sekunder dengan penghubung handel kopling, yang berfungsi memutus dan meneruskan daya gerak ke main shaft gear depan,” jelas Ribut. Sementara semi otomatis, daya yang dihasilkan poros engkol akan diteruskan melalui kopling primer dengan kampas ganda ke kopling sekunder. Terdapat komponen khusus EPBS External Primary Brake System yang berguna untuk memperhalus perpindahan gigi dan tidak dilengkapi handle kopling. Hal ini disebabkan secara otomatis memakai kampas ganda perputaran searah dengan putaran mesin, lalu diteruskan ke mainshaft atau gear depan. Transmisi dengan kopling dan semi otomatis pada dasarnya sama, hanya saja yang membedakan adalah sistem koplingnya. Sedangkan transmisi otomatis, sistem kopling menganut kopling ganda serta roller tipe kering. Sistem kerja pada transmisi ini berdasarkan gerak sentrifugal serta menggerakkan roller meneruskan daya poros engkol dengan van belt yang diteruskan kanvas kopling ganda ke poros roda belakang. Pada sistem transmisi otomatis ini digunakan tekanan minyak transmisi otomatis dan mekanisme gesek untuk mengubah tingkat kecepatan. Penulis Loeby Galih Witantra Editor Dani Agus Sumber April12th, 2018 - Nama Komponen Transmisi Manual Pada Sepeda Motor dan manual dengan tipe 5 speed Sepeda motor ini terlihat unik dengan bodi kekar diposisikan Honda' 'komponen CVT dan fungsinya SAENAL ABIDIN April 30th, 2018 - seperti artikel dalam kategori matic yang sebelumnya bahwa yang membedakan motor CVT atau motor matic
60% found this document useful 5 votes7K views27 pagesOriginal Titletransmisi manual sepeda motorCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?60% found this document useful 5 votes7K views27 pagesTransmisi Manual Sepeda MotorOriginal Titletransmisi manual sepeda motorJump to Page You are on page 1of 27 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 25 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Komponenutama pada gigi transmisi sepeda motor terdiri dari rangkaian susunan gigi-gigi yang berpasangan dan berbentuk kemudian menghasilkan perbandingan gigi-gigi. Salah satu pasangan gigi berada di poros utama (input shaft atau main shaft) dan pasangan gigi lainnya ada di poros keluar (output shaft atau counter shaft).
Fungsi transmisi adalah sebagai pengatur perbandingan gigi agat motor mampu bergerak dalam kecepatan tinggi dan juga mampu bergerak di medan tanjakan. Pada Transmisi manual, jenis ini menggunakan beberapa perkaitan roda gigi untuk menghasilkan perbandingan yang berbeda. Untuk memilih perbandingan gigi biasanya dilakukan melalui ada apa saja komponen-komponen transmisi manual pada motor berserta fungsinya? Simak ulasan berikut. Nama Komponen-Komponen Transmisi Manual Motor dan Fungsinya Komponen-Komponen Transmisi Manual Bagian Gearbox input shaft dan Output shaft Poros input adalah terletak pada poros kopling motor. Fungsi dari poros input adalah untuk menangkap putaran dari kopling untuk disalurkan ke gear set didalam transmisi. Sedangkan Poros output adalah batang besi berbentuk silinder yang terletak dibelakang input shaft. Input gear dan Output gear Input gear adalah roda gigi yang terletak dan menempel pada poros input. Fungsinya sebagai drive gear atau gigi pemutar yang menggerakan roda gigi counter. Sedangkan Gigi output ini umumnya terletak dibagian luar dari gear box karena terhubung dengan rantai motor. Speed gear , Counter gear, Sliding gear Speed gear adalah gigi independet yang terletak di sepanjang output gear. Sehingga saat motor dihidupkan speed gear akan selalu berputar karena counter gear juga berputar. Counter gear adalah roda gigi yang berperan sebagai distributor. Sedangkan sliding gear merupakan roda gigi yang terpaut dengan poros output. Roda gigi ini berperan untuk memilih percepatan transmisi. Komponen-Komponen Transmisi Manual Bagian Mekanisme Perpindahan Gigi Tuas transmisi, Selector Arm, dan Overshift arm Tuas transmisi fungsinya adalah sebagai input yang digunakan pengendara motor untuk mengatur percepatan transmisi. Selector arm adalah lengan yang terletak setelah tuas transmisi, lengan ini akan bergerak setelah anda menekan atau mengungkit tuas transmisi. Overshift arm fungsinya untuk mencegah agar putaran selector drum tidak berlebihan. Arm return spring, Selector pin, Shift fork Fungsinya untuk menahan Agar tidak terjadi pembalikan putaran selector drum, maka dua lengan ini memiliki kemampuan retrain atau mengembang. Selector pin berfungsinya sebagai media untuk memutar selector drum, saat tuas transmisi digerakan maka selector arm akan mendorong bagian ini agar selector berputar. Selector drum adalah komponen utama dalam mekanisme perpindahan gigi transmisi manual sepeda motor. Shift fork berfungsi untuk memindahkan posisi sliding gear agar bisa terkait dengan salah satu speed gear. Itulah komponen-komponen transmisi manual motor yang perlu anda ketahui.
motormotor bebek dengan kopling manual di indonesia all. sepeda motor jual sepeda motor harga murah cicilan 0. mengenal cara kerja sistem transmisi mobil manual harga. sepeda motor sport terbaik dan terlaris semisena com. sepeda motor honda terbaru pt astra honda motor. laporan transmisi sepeda motor scribd com. daftar produk unit bisnis pelumas
Selamat datang di blogg Tangan Remaja, salam sejahtera bagi kita ini berhubung saya mendapatkan tugas Sekolah Pasca Prakerin atau PKL yang diharuskan membuat Laporan materi tentang Sistem Transmisi Manual pada Sepeda Motor, maka dengan ini saya akan membuat artikel tentang Sistem Transmisi Manual pada Sepeda Motor yang saya ambil dari berbagai sumber. PENGERTIAN SISTEM TRANSMISI Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan putaran dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak . Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Pada kenyataannya sitem transmisi pada Sepeda Motor terdapat dua jenis yaitu sistem transmisi manual dan sistem transmisi otomatis. Namun dibawah ini saya hanya akan membahas sistem transmisi manual. FUNGSI TRANSMISI Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga power train mempunyai fungsi sebagai berikut 1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler. 2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan beban mesin dan kondisi jalan. 3. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan beban mesin dan kondisi jalan. TRANSMISI MANUAL Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada Sepeda Motor dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur R. Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan. Komponen Utama Transmisi Sepeda Motor Komponen utama pada gigi transmisi sepeda motor terdiri dari rangkaian susunan gigi-gigi yang berpasangan dan berbentuk kemudian menghasilkan perbandingan gigi-gigi. Salah satu pasangan gigi berada di poros utama input shaft atau main shaft dan pasangan gigi lainnya ada di poros keluar output shaft atau counter shaft. Jumlah gigi kecepatan yang ada pada transmisi tergantung dari model dan fungsi sepeda motornya. Semisal sepeda motor tipe bebek biasanya menggunakan gigi berjumlah 4. Untuk sepeda motor kelas menengah ke atas biasanya gigi transmisinya berjumlah 5. Dan cara pengoperasionalnya untuk mengunci gigi adalah dengan menekan atau menginjak pedal transmisi. Cara kerja Transmisi Manual Ada dua tipe dari transmisi yang dipakai pada sepeda motor, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Pada kesempatan ini saya akan bahas bagaimana cara kerja dari transmisi manual. Cara kerja dari transmisi manual adalah sebagai berikut Ketika pedal atau tuas transmisi ditekan. Maka poros pemindah gigi akan berputar. Dan bersama itu lengan pemutar shift drum akan mengait dan mendorong shift drum hingga bisa berputar. Shift drum tersebut dipasang dengan garpu pemilih gigi yang diberi pin. Pin tersebut akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Supaya shift drum bisa berhenti berputar pada titik yang dikehendaki, maka bagian lain yang dekat dengan pemutar shift drum dipasang dengan sebuah roda yang dilengkapi pegas dan juga bintang penghenti putaran shift drum. Penghentian putaran shift drum ini akan berbeda pada tiap jenis sepeda motor, namun pada prinsipnya sama. Garpu pemilih gigi terhubung dengan gigi geser sliding gear. Gigi geser tersebut kemudian akan bergerak ke kanan maupun ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Dan setiap pergerakan dari gigi geser tersebut akan mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi tersebut berada. Gigi geser baik yang ada pada poros utama maupun yang berada di poros pembalik atau poros output, tidak bisa berutar bebas pada porosnya. Dan ini berbeda dengan gigi kecepatan kecepatan 1-4 atau seterusnya, nah gigi-gigi percepatan tersebut bisa bebas berputar pada masing-masing porosnya. Sehingga yang dimaksud dengan gigi masuk pada sepeda motor sebenarnya adalah mengunci gigi kecepatan degan poros tempat gigi itu berada, yang mengunci adalah gigi geser.
asTCI4.
  • 50to01b9d2.pages.dev/565
  • 50to01b9d2.pages.dev/225
  • 50to01b9d2.pages.dev/163
  • 50to01b9d2.pages.dev/574
  • 50to01b9d2.pages.dev/524
  • 50to01b9d2.pages.dev/17
  • 50to01b9d2.pages.dev/564
  • 50to01b9d2.pages.dev/292
  • komponen transmisi manual sepeda motor